Banyak WNI Shopping di LN tapi Karantina di Wisma Atlet Biar Gratis

iMagz.id Di tengah melonjaknya kasus corona omicron di sejumlah negara, ada fenomena menarik, yakni ternyata masih banyak saja masyarakat Indonesia yang bandel. Tetap ke luar negeri hanya untuk happy-happy.

Hal itu pun mendapatkan sorotan dari Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Pandjaitan. Luhut pun meminta polisi menindak tegas hal-hal seperti ini.

"Kita harus tunjukkan bangsa ini bisa kerja keras sebagai tim. Jangan ada yang ngarang berita sebelum dapat berita lengkap. Kami sudah minta Polda Metro razia di Soettan," kata Luhut dalam jumpa pers soal PPKM Senin (20/12).

"Banyak sebaran video itu banyak yang belanja ke luar negeri tidak mau karantina di hotel padahal dia bisa tapi minta di Wisma Atlet biar gratis," tegasnya.

Menengok harga karantina di hotel selama 10-14 hari tampaknya yang membuat mereka memilih Wisma Atlet. Sebab, berdasarkan data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) per 20 Desember 2021, biaya paling murah untuk melakukan karantina di hotel dengan durasi waktu yakni 9 malam 10 hari berkisar Rp 6,7 juta hingga Rp 7,2 juta.

Sedangkan untuk karantina di hotel dengan durasi waktu 13 malam 14 hari berkisar mulai dari Rp 9 juta hingga hotel dengan kelas Luxury Rp 26 juta.

"Ini akan kami ambil tindakan orang-orang semacam ini. Jadi enggak perlu gosip enggak perlu. Keadaan ini butuh kerja sama kita semua," tutur Menko Maritim dan Investasi itu.

"Kami juga menemukan banyak sekali mungkin ada WNI yang menengok keluarga di luar negeri, tapi pada saat pulang begitu tahu harus karantina yang diperpanjang. Pada saat berangkat mungkin 5 tapi sekarang 10 hari, tapi bilang enggak punya uang untuk karantina," ungkap Nadia, Jumat (17/12).

"Ini yang harus dipahami semua individu bertanggung jawab dan kita bersama-sama harus jadi bagian upaya mengendalikan pandemi COVID-19. Pastikan segala sesuatu termasuk ke luar negeri itu juga kita sudah siap dengan konsekuensinya," pungkas Nadia.(rez)